Ini adalah ulasan yang diterjemahkan dari kitab Fathul Izar. Sebuah kitab yang membahas mengenai hubungan suami istri diwilayah ranjang. Di teritorial yang kadang samar untuk disingkap namun penting untuk diungkap sebagai bahan pembelajaran dan bekal bagi orang yang sudah menikah maupun hendak melaksanakan pernikahan. Mangga disimak!
Ketahuilah bahwa tujuan utama dari suatu perkawinan adalah mengabdi, mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Rasul dan menghasilkan anak (keturunan). Karena dengan jalan perkawinan kehidupan alam ini akan lestari dan teratur. Dan dengan meninggalkannya berarti sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.
Sudah merupakan sebuah kemakluman bahwa tak akan ada panen tanpa terlebih dulu menanam benih pada bumi, kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik pertanian. Dan juga perlu waktu beberapa lama hingga buahnya menjadi siap panen. Begitu pula tak akan terwujud seorang anak dan keturunan tanpa terlebih dulu memasukkan sperma suami di dalam indung telur isterinya. Allah berfirman :
نِسَائُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوْا لأَِنْفُسِكُمْ الأية
Artinya : “Wanita-wanita kamu semua adalah ladang bagimu. Maka datangilah ladangmu itu semaumu dan kerjakanlah olehmu (amal-amal yang baik) untuk dirimu sendiri ( QS. Al-Baqarah : 223 ).
Sebab diturunkannya ayat ini adalah ketika kaum muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang. Menanggapi pernyataan kaum muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan: “Tidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah. Kemudian Allah membantah pernyataan kaum Yahudi tersebut.
Jadi dalam kandungan ayat ini menunjukkan diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi isterinya dengan cara apapun dan posisi bagaimanapun yang ia sukai. Baik dengan cara berdiri, duduk atau terlentang. Dan dari arah manapun suami berkehendak baik dari atas, dari bawah, dari belakang atau dari depan. Dan boleh juga menyetubuhinya pada waktu kapanpun suami menghendaki baik siang hari atau malam hari. Dengan catatan yang di masuki adalah lubang vagina.
2.1 Komentar Para Ilmuwan Mengenai Waktu Bersenggama
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Jum’at, maka anak yang terlahir akan hafal Al qur’an.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam sabtu, maka anak yang terlahir akan bodoh.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak yang terlahir akan menjadi seorang pencuri atau penganiaya.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Senin, maka anak yang terlahir akan menjadi fakir miskin atau ridho dengan keputusan dan qodho’-nya Allah.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Selasa, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berbakti kepada orang tua.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak yang terlahir akan cerdas, berpengetahuan dan banyak bersyukur.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Kamis, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berhati ikhlas.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Hari raya, maka anak yang terlahir akan mempunyai enam jari.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sembari bercakap-cakap, maka anak yang terlahir akan bisu.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di dalam kegelapan, maka anak yang terlahir akan mejadi seorang penyihir.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah nyala lampu, maka anak yang terlahir akan berwajah tampan atau cantik.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sambil melihat aurat (farji isterinya), maka anak yang terlahir akan buta mata atau buta hatinya.
- Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang biasa berbuah, maka anak yang terlahir akan terbunuh dengan besi, karena tenggelam atau karena keruntuhan pohon.
2.2 Saran Para Ilmuwan Berkaitan Dengan Hal Bersenggama
Hendaknya bagi seorang suami memperhatikan empat hal:
1. Memegang kedua tangan isteri
2. Meraba dadanya
3. Mencium kedua pipinya
4. Membaca Basmalah ketika memasukkan penis pada vagina.
Rasulullah SAW. bersabda:
مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ عِنْدَ الْحَيْضِ فَكَأَنَّمَاجَامَعَ أُمَّهُ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
Artinya : “Seseorang yang menyetubuhi isterinya ketika isterinya sedang menstruasi, maka seolah-olah dia menyetubuhi ibunya sebanyak tujuh puluh kali”.
2.3 Nafisah Dharifah
Sebagian Masayikh (guru besar) dimintai komentar tentang seberapa banyak kenikmatan dunia, kemudian sebagian Masayikh tersebut menjawab; “Kenikmatan dunia itu sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا
Artinya : ”Bilapun kamu semua menghitung nikmat Allah maka kalian tak akan sanggup”.
Akan tetapi kenikmatan yang paling hebat teringkas pada tiga macam kenikmatan yaitu mencium wanita, menyentuhnya dan memasukkan penis pada vagina”.
Seorang penyair lewat tembang Rojaznya mengungkapkan :
وَنِعَمُ الدُّنْيَا ثَلاَثٌ تُعْتَبَرُ # لَمْسٌ وَ تَقْبِيْلٌ وَإِدْخَالُ الذَّ كّرِ
“Kenikmatan dunia ada tiga macam yaitu menyentuh, mencium dan memasukkan penis”.
Penyair lain mengungkapkan:
وَنِعَمُ الدُّنَْيَا ثَلاَثٌ تُحْصَرُ # دمَيْك كُوْلِيْت عَامْبُوْع كَارَوْبَارعْ تُرُوْ
“Kenikmatan dunia itu teringkas menjadi tiga yaitu menyentuh kulit, mencium dan tidur bersama (dengan isteri).
#Semoga bermanfaat..