Qunut dalam shalat merupakan suatu sunnah yang apabila dilaksanakan akan mendapat pahala. Kata qunut berasal dari قَنَتَ يَقْنُتُ قُنُوْتًا yang artinya merendahkan diri kepada Allah. Sedangkan menurut istilah syara' Qunut adalah membaca do'a didalam shalat setelah bacaan i'tidal pada rakaat akhir sambil mengadahkan kedua tangan.
Dalam islam, terdapat beberapa macam qunut yang dilaksanakan saat sedang shalat. Salah satunya adalah qunut shalat shubuh. Dalam madzhab syafi'iyyah, hukum melaksanakan qunut shubuh adalah sunnah ab'ad. Dan apabila tidak qunut maka disunnahkan melakukan sujud syahwi. Berikut ini adalah hadist-hadist yang menyinggung tentang qunut dan qunut shubuh.
(عن أنس رضي الله عنه ما زال رسول الله صلى الله عليه وسلم يقنت في الصبح حتى فارق الدنيا (رواه الجماعة
Artinya :
"Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SA W. senantiasa membaca do'a qunut pada shalat Shubuh sampai beliau meninggal dunia, (HR. Jama'ah).
(عَنِ ابْنِ سِيْرِيْنَ قَالَ : قُلْتُ لأَنَسٍ : قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصُّبْحِ ؟ قَالَ نَعَمْ، بَعْدَ الرُّكُوْعِ يَسِيْرًا (رواه البخاري ومسلم
Artinya:“Dari Ibnu Sirin dia berkata : saya bertanya kepada sahabat Anas, apakah Rasulullah SAW. itu membaca qunut? Anas menjawab : ya, sejenak sesudah ruku’, (HR. Bukhori Muslim).
عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعلم هذا الدعاء يعني اللهم اهدني إلى آخره ليدعوا به في القنوت في صلاة الصبح (رواه البيهقي(
Artinya:“Dari lbnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW. mengajarkan kepada para sahabat do'a Allahumma ihdini ... dst. agar dibaca dalam qunut shalat Shubuh”. (HR. Baihaqi).
Dalam kitab Fiqih ala Madzahibil Arba’ah juz I hal 244 disebutkan:
الشافعية قالوا : سنن الصلاة الداخلة فيها تنقسم إلى قسمين قسم يسمونه بالهيئات وقسم يسمونه بالأبعاض فأما الهيئات فلم يحصروها في عدد خاص .......... وعدد الأبعاض عشرون - 1 القنوت في اعتدال الركعة الأخيرة من الصبح ومن وتر النصف الثاني من رمضان أما القنوت عند النازلة في أي صلاة غير ما ذكر فلا يعد من الأبعاض وإن كان سنة.
Artinya :“Ulama Syafi’iyyah berkata : Amalan sunnat di dalam shalat itu ada dua bagian yakni : sunnat hai’at dan sunnat Ab’adl. Bilangan sunnat Abl’adl ada dua puluh : (1) Membaca Do’a Qunut pada I’tidal rakaat akhir shalat shubuh dan ketika shalat witir pada separo yang akhirdi bulan Ramadlan. Adapun Qunut Nazilah pada setiap shalat selain shubuh dan witir Ramadlan tidak termasuk Sunnat Ab’adl walaupun status hukumnya tetap sunnat.
Kemudian pada hal : 248 disebutkan :
الحنابلة قالوا : سنن الصلاة ثمان وستون وهي قسمان قولية وفعلية، فالقولية اثنتا عشرة، وهي دعاء الاستفتاح والتعوذ قبل القراءة والبسملة ...... إلى أن قال : والقنوت في الوتر جميع السنة
Artinya :“Ulama Hanabilah mengatakan : amalan sunnat di dalam shalat itu ada enam puluh delapan, terbagi menjadi dua : Sunnah Qouliyah dan Sunnah Fi’liyah. Sunnah qouliyah ada dua belas : Do’a Iftitah, Ta’awwudz sebelum baca Fatihah, Basmalah, ..... sampai kata-kata Mushonnif : dan membaca qunut pada shalat witir sepanjang tahun”.
Dalam kitab al-umm jilid I/205 disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata :
“Tidak ada qunut pada shalat lima waktu selain shalat subuh. Kecuali jika terjadi bencana, maka boleh qunut pada semua shalat jika imam menyukai.”
Imam Jalaluddin al-Mahalli berkata dalam kitab Al-Mahalli jilid I/157 :
“Disunnahkan qunut pada I’tidal rokaat kedua dari shalat Subuh dan dia adalah “Allahummahdinii fiman hadait….hingga akhirnya”.
Demikian keputusan hukum tentang membaca doa qunut shalat Subuh dalam madzab Syafi’i.
Adapun untuk membandingkan pendapat antar Imam Madzhab yang empat, bisa kita simak uraian ringkasnya berikut:
1. Madzab Hanafi
Disunatkan qunut pada shalat witir dan tempatnya sebelum ruku. Adapun qunut pada shalat subuh tidak disunatkan. Sedangkan qunut Nazilah disunatkan tetapi ada shalat jahriyah saja.
2. Madzab Maliki
Disunnatkan qunut pada shalat subuh dan tempatnya yang lebih utama adalah sebelum ruku, tetapi boleh juga dilakukan setelah ruku. Adapun qunut selain subuh yakni qunut witir dan Nazilah, maka keduanya dimakruhkan.
3. Madzab Syafii
Disunnatkan qunut pada waktu subuh dan tempatnya sesudah ruku. Begitu juga disunnatkan qunut nazilah dan qunut witir pada pertengahan bulan ramadhan.
4. Madzab Hambali
Disunnatkan qunut pada shalat witir dan tempatnya sesudah ruku. Adapun qunut subuh tidak disunnahkan. Sedangkan qunut nazilah disunatkan dan dilakukan diwaktu subuh saja.
Jadi mengenai amaliyah berupa bacaan qunut Shubuh dan witir Ramadlan tetap kita amalkan terus, akan tetapi kita harus menghargai pendapat pihak lain yang tidak mengamalkannya, karena memang ada ulama madzhab selain Imam Syafi’i yang berpendapat bahwa membaca qunut hanya disunnatkan pada shalat witir saja.
Cara Membaca Do’a Qunut
Mengangkat kedua tangan, kemudian mengajukan permohonan kepada Allah dan memuji-muji kepada-Nya dan diakhiri dengan do’a shalawat, Hadits Nabi SAW:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا رفع رأسه من الركوع في صلاة الصبح في الركعة الثانية رفع يديه فيدعو بهذا الدعاء : اللهم اهدني فيمن هديت ..... (رواه الحاكم(
Artinya :“Apabila Rasulullah SAW. sudah mengangkat kepalanya dari ruku’ ketika shalat shubuh pada rakaat yang kedua, maka beliau mengadahkan kedua tangannya kemudian membaca do’a : Allahumma ihdini fi man hadait .... dan seterusnya”. (HR. Hakim)
Berikut ini adalah doa Qunut
Allahhummah dini fiman hadait.
Wa'a fini fiman 'afait.
Watawallani fiman tawalait.
Wabarikli fimaa a'tait.
Waqinii syarramaa qadzait.
Fainnaka taqdhi wala yuqdha 'alaik.
Waiinahu layadziluman walait.
Walaa ya'izzuman 'adait.
Tabaa rakta rabbana wata'alait.
Falakalhamdu 'ala maaqadzait.
Astaghfiruka wa'atubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Saidina Muhammad Nabiyyil ummiyi
Wa'ala alihi wasahbihi Wasallam.
artinya:
Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan
Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara
Dan berilah aku keberkahan pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang terhukumi
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maka segala puji di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.