Layaknya gambar diatas, umat islam seluruh dunia akhir-akhir ini sedikit sensitif mendengar kata wahabi. Entah apa alasannya. Mereka membeci wahabi tanpa tahu wahabi itu apa. Yang mereka tahu wahabi adalah suatu aliran yang sedikit-sedikit sering menuduh sesat terhadap sesama muslim. Hingga lebih jauh mereka berani mengkafirkan kepada saudaranya sendiri.
Oleh karena itu perlu kiranya kita pahami sejarah singkat munculnya wahabi. Ini saya terjemah bebaskan dari kitab berbahasa arab. Meski sekilas, semoga memeberi pemahaman.
Muqoddimah
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas Bin Malik, bahwa Rasulullah SAW selaku As-shodiq Al-mashduq (yang benar dan dibenarkan) sungguh telah bersabda:
إن أمتي لا تجتمع على ضـلالة، فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسـواد الأعظم
Maknanya: "Sesungguhnya ummatku tidak akan bersatu atas suatu kesesatan, jadi jika kalian melihat adanya perpecahan bergabunglah dengan jumlah yang mayoritas di antara mereka".
Agama Islam dan umat muslim saat ini sungguh telah mendapatkan musibah dengan munculnya golongan-golongan yang mengaku-ngaku sebagai golongan yang berpegang terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mereka mengambil referensi secara langsung dari Al- Qur'an dan As-Sunnah dengan mengesampingkan pengetahuan serta pemahaman dari para ulama dan fuqoha. Bahkan mereka tidak merujuk pada ucapan salafusshalih. Pedahal salafusshalih merupakan sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Salafushalih adalah sebaik-baiknya wara setelah para Rasul dan Anbiya. Dan mereka lebih tahu terhadap Kitabulloh dan Sunnah Rasulullah.
Namun tidak demikian dalam pandangan orang-orang dlolun mudlilun (yang sesat dan menyesatkan), mereka beranggapan bahwa para ulama, fuqoha, dan shalafusshalih sama-sama manusia. Menurut mereka, “kita manusia dan mereka pun manusia”. Tidak ada hal spesial yang membuat sesuatu menjadi beda dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Mereka menganggap bahwa mereka sudah sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan orang-orang yang mengingkari, mereka anggap sebagai ahli bid’ah dan sesat. Bahkan tak tanggung-tanggung mereka pun berani takfir (mengkafirkan). Walupun orang-orang yang mereka kafirkan jelas-jelas adalah ahli qiblat yang bersyahadat, yakni bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan Nabi Mhammad adalah utusannya.
Perlu kita ketahui, bahwasanya Agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dan pendalaman terhadap ajarannya diwariskan kepada para sahabat serta para ulama. Sebagaimana jelas dalam sunnah. Bahwa ulama adalah pewaris para Nabi.
Sumber Fitnah?
Muhammad Bin Abdul Wahhab adalah seseorang yang merupakan keturunan Bani Tamim. Ia hidup hampir seratus tahun, dan dimasa hidupnya itu banyak kenyelenehan yang muncul darinya. Ia lahir pada tahun 1111 H dan wafat pada tahun 1206 H. Ia mendirikan semacam perjanjian keagamaan dan ketentaraan bersama Muhammad Bin Saud, juga beserta kepala perlindungan dari Masyriq yang membantu dan menolong dakwahnya. Kepala perlindungan yang dimaksud tersebut merupakan keturunan Hanifah (Kaum dari Musailamah Al-Kadzab).
Mereka memerangi orang-orang muslim yang ada di jazirah Arab. Dan misi mereka berjalan lancar karena dibantu oleh Inggris. Setelah mereka menguasai sebagian jazirah arab, kemudian mereka menamakan daerah kekuasaan mereka dengan nama Kerajaan Saudi Arabia. Mengapa dinamakan Saudi? Sebab ini dinisbatkan kepada keluarga Saud sebagai pemegang kekuasaan yang mereka raih dari hasil membunuh sesama muslim dan membangkang dari kekhalifahan turki Ustmani.
Maka saat ini kita mengenal adanya negara Saudi Arabia yang seratus tahun kebelakang tidak pernah ada. Dan sebagaimana dalam perjanjian, tahta kerajaannya diwariskan turun temurun kepada keturunan Bani Saud sebagai penanggung jawab wilayah kekuasaan. Sedangkan untuk bidang agama, dipegang oleh keluarga Syeikh dalam hal ini muhammad Bin Abdul Wahhab.
Setelah ditemukannya ladang minyak di wilayah jazirah arab dan melimpahnya kekayaan yang banyak, mereka lantas mencetak buku-buku dan tafsir-tafsir yang selaras dengan faham mereka dan memberikannya kepada orang-orang luar secara gratis. Sebagaimana mereka membangun kembali bangunan-bangunan seperi masjid yang didalamnya diajarkan faham Wahabi kepada para penuntut ilmu agama. Oleh karena itu, tersebarlah kekeliruan wahabi diantara orang-orang awam tanpa mereka sadari bahwa guru mereka, kitab-kitab mereka, ulama mereka, semuanya berdiri diatas pemahaman Wahabi.
Perbuatan Yang Telah Diperbuat Wahabi
- Memerangi penduduk mekah dimulai sejak tahun 1205 H
- Melebarkan wilayah ke daerah Tha’if pada tahun 1217 H, kemudian memerangi para penduduknya, mengambil hartanya, serta merobohkan masjid Abdulloh Bin Abbas
- Mereka memerintah setiap orang yang ikut pada mereka untuk mencukur rambut, baik wanita maupun pria, dilakukan diatas mimbar setelah Adzan
- Merobohkan kubah pada makan, termasuk pada kubah Sahabat dan para Wali.
- Merampok isi kamar Rasulullah yang didalamnya terdapat barang-barang peninggalan untuk dijadikan perhiasan
- Membongkar situs-situs bersejarah yang akibatnya saat ini sulit dicari jejak-jejak peninggalan Rasul dan peradaban Islam di masa lalu