Perlu kiranya kita mengetahui pengertian Ahlusunnah Wal Jama'ah untuk menambah wawasan kita sebagai umat islam yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Apa itu Ahlusunnah Wal Jama'ah?
Ahlusunnah Wal Jama'ah adalah jumhur umat Nabi Muhammad SAW, yang mana mereka adalah mayoritas terbesar umat islam yang memegang serta mengikuti sunnah Nabi secara turun-temurun. Ahlusunnah Wal Jama'ah juga merupakan sebuah faham yang dianut oleh para sahabat dan para pengikutnya serta orang-orang yang memegang pokok aqidah mereka. Pokok akidah tersebut adalah rukun iman yang jumlahnya ada enam, sebagaimana hadist jibril yang disabdakan oleh Rasulullah:
"الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر والقدر خيره وشره"
"Iman ialah kepercayaanmu terhadap Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, serta terhadap baik dan buruknya ketetapan Allah"
Sedangkan generasi terbaik dari umat Rasulullah adalah tiga kurun yang ada dalam Islam. Yakni sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah,
"خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم"
"Sebaik-baiknya kurun adalah masaku, kemudian masa orang-orang setelahnya, kemudian masa setelahnya,"
Yang dimaksud kurun disini adalah setiap masa seratus tahun sebagaimana yang telah ditarjih oleh Al-Hafidz Abu Al-Qasim Bin 'Asakir dan ulama lainnya. Dan ini adalah mereka yang dimaksud dalam dalam hadist dari At-Tirmidzi,
أوصيكم بأصحابي ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم وفيه قوله
"Aku berwasiat pada kalian untuk berpegang pada para sahabatku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya"
Dalam Hadist lain Rasulullah SAW bersabda:
عليكم بالجماعة وإياكم والفرقة فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد، فمن أراد بُحبُوحة الجنة فليلزم الجماعةَ
"Berpeganglah pada jama'ah, dan jauhilah perpecahan. Karena sesungguhnya setan beserta seorang (sendirian) yang ia dari dua orang dengan lebih jauh. Barang siapa yang ingin berada tempat lapang di surga maka tetaplah bersama jama'ah,"
وإن هذه الملة ستفترق على ثلاث وسبعين، ثنتان وسبعون في النار وواحدة في الجنة وهي الجماعة
“Dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 di antaranya di dalam neraka, dan hanya satu di dalam surga yaitu al-Jama’ah”. (HR. Abu Dawud)
Yang dimaksud dengan Al-Jama'ah disini bukanlah shalat berjama'ah, melainkan As-Sawad Al-A'dzhom (golongan terbanyak umat islam) sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
ثلاث لا يُغَل عليهن قلب المؤمن: إخلاص العمل، والنصيحة لوليّ الأمر، ولزوم الجماعة، فإن دعوتهم تكون من وراءَهم
"Tiga perkara yang dapat membersihkan hati seseorang mukmin daripada sifat yang tidak baik, iaitu ikhlas dalam beramal, berbuat baik kepada penguasa dan selalu mengikuti (beriltizam/melazimi) kebanyakan kaum Muslimin kerana doa mereka akan selalu mengikuti mereka".
Kemudian pada sekitar tahun 260 H, umat muslim dilanda bencana dengan merebaknya bid'ah yang datang dari kaum mu'tazilah. Namun untungnya hadir dua sosok imam yang berhasil membendung kesesatan-kesesatan mu'tazilah, yakni Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi -Radiallohu anhuma-. Keduanya memberi penerangan dan mengokohkan Ahlusunnah Wal Jama'ah sebagai faham yang dianut oleh para sahabat dan pengikutnya.
Keduanya berperan aktif memunculkan dalil-dalil aqli maupun naqli untuk membuktikan kebenaran Ahlusunnah Wal Jama'ah serta menentang syubhat yang muncul dari aliran Mu'tazilah. Aliran Mu'tazilah sendiri merupakan aliran yang memiliki perpecahan hingga sampai terdapat 20 golongan Mu'tazilah. Dan semua golongan tersebut dilawan oleh kedua Imam pembela Ahlussunnah, yakni Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi. Hingga munculah ucapan-ucapan, dimana disebut kata Ahlusunnah Wal Jama'ah, maka yang dimaksud adalah faham yang sesuai dengan As'ariyyah dan Maturidiyyah. Hal ini karena begitu berjasa dan begitu gemilangnya pembelaan Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam menegakan Ahlusunnah Wal Jama'ah sesuai dengan apa yang dianut oleh para sahabat Rasulullah beserta pengikutnya.
Kemudian wajib bagi umat Islam untuk mengetahui dan memperdalam faham yang dianut oleh As-Sawad Al-A'dzhom (Mayoritas umat Islam) dari masa kemasa. yakni faham firqah An-Najiyyah. Karena bagaimanaun pengetahuan yang paling utama adalah kita mempelajari ilmu aqidah. Karena ilmu akidad mengajarkan pada kita tentang pokok aqidah yang merupakan pokok agama (Ushuluddin). Ilmu Aqidah ini sendiri oleh Imam Abu Hanifah dinamai dengan Al-Fiqh Al-Akbar.