Apakah kamu santri pesantren salafiyah (tradisional)?
Jika iya, pasti kamu tahu apa yang disebut "ngalogat". Sebuah cara dalam mempermudah pemaknaan kitab kuning dengan cara menuliskan simbol-simbol yang menunjukan makna tertentu guna mengetahui kedudukan, shigot, dan makna yang terkandung dalam kalimat (kata) yang termaktub dalam kitab kuning.
Berikut gambaran lengkapnya, semoga ngerti! hhe
SUNDA/JAWA/INDONESIA
- Ari/Utawi/Adapun, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai mubtada.
- Eta/Iku/Adalah, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai khobar.
- Saha/Sopo/Siapa, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai fail/naibul fail yang berakal.
- Naon/Opo/Apa, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai fail/naibul fail yang tidak berakal
- Kana/Ing/Kepada, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai maf'ul bih.
- Kalayan/Kalawan/Dengan, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai maf'ul muthlaq.
- Dina/Ingdalem/Di, digunakan untuk menunjukan kalimat yang berkedudukan sebagai dharaf zaman.
- Dst.