TENTANG

Berita Terkini

Bola

ShowBiz

Bisnis



Topik Populer

Featured

Liputan9

Liputan9
Liputan9

KAJIAN ISLAMI

KATEGORI

Berita Terbaru

NAHDLATUL ULAMA

Follow Us

banner here

KONTEN TERBARU

TREN HARI INI

Masuk Pesantren, Apa Pentingnya?

Anjing goblog yang berkeliaran diluar sana hanyalah sebuah bahasa akibat pergaulan yang salah. Ketika kita punya anak, adik, ataupun saudara, apakah kita rela membuatnya menjadi racun dikemudian hari? Sudah pasti jawabannya “tidak” dan memang harus “tidak”. Kecuali bagi orang-orang yang telah dirasuki siluman gagang panto, mungkin mereka akan rela generasi harapannya menjadi pemeran antagonis didunia ini.

Ketika kita punya sosok perempuan, sosok yang merupakan permata dunia, sosok yang tidak ternilai harganya, baik itu istri, anak, adik, ataupun saudara, apakah kita rela aroma harumnya dinikmati oleh Kera Tumpai? Kuharap kita semua serempak menjawab “tidak” meskipun itu berat.
Perempuan adalah berlian yang keindahannya bisa pudar apabila tidak dijaga. Perempuan yang baik adalah perempuan yang memiliki suara lembut. Dan apabila ia tertawa, maka ia tidak pernah memberikan kesempatan pada lalat untuk masuk kedalam mulutnya. Cukup dengan senyuman manis menggula, senyuman yang malah bisa menyapu jagad raya, senyuman yang bisa meluluhkan hati para pria.

Dan ini adalah sebagian kecil dari pelajaran tatakrama yang efeknya tidak main-main canggihnya.
Pelajaran tatakrama sulit didapatkan dijalan raya. Karena ia bukanlah angkot yang bisa kita stop semaunya. Pelajaran tatakrama itu mudah secara teori, namun susah diaplikasikan secara instan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu pembiasaan dan sistem khusus yang perlu kita lalui agar kita bisa meraih gelar “bertatakrama”.

Pembiasaan-pembiasaan tersebut bukanlah proses yang dapat dilalui dalam waktu singkat. Karena pembiasaan tersebut bukanlah pesan singkat dibatasi oleh kata-kata. Dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan dibarengi dengan sistim yang tentunya mampu mengondisikan. Agar kedepannya, pembiasaan tersebut bisa disebut konsisten oleh orang barat, serta bisa disebut istiqomah oleh orang arab.

Pesantren! Adalah lautan asmara. Inilah obat bagi orang-orang yang ingin belajar tatakrama melalui kajian-kajian agama. Didalamnya menuntut para penghuninya untuk terbiasa dengan kajian ilmiah yang diejawantahkan dalam bentuk amaliah, sehingga semua amaliahnya tidak lepas dari kajian ilmiah.

Bila kita punya anak, adik, atau saudara, apa salahnya kita masukan mereka ke sekolah-sekolah berbasis pesantren. Daripada kita membiarkannya terhempas badai. Terombang-ambing ditengah lautan yang dipenuhi oleh ikan hiu berkepala siluman spion kenca. Ngeri juga kan!

Masa kecil itu adalah masanya pendidikan. Sebaik-baiknya pendidikan adalah pendidikan tentang tingkah dan perilaku. Karena pendidikan inilah yang kemudian akan menjadi pondasi utama bagi pendidikan lainnya. Jangan biarkan generasi masa depan kita menjadi generasi yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an. Jangan biarkan generasi masa depan kita menjadi generasi yang tidak bermoral.
Jangan ragu untuk mencetak sosok santri. Karena hanya dengan masuk dan belajar secara massive dan intensif di pesantren, seseorang sudah bisa menjadi santri.

Bagikan: