Suatu hari diadakan pertemuan santri sedunia. Seluruh santri dari berbagai pesantren berdatangan ketempat dimana pertemuan berlangsung. Pada suatu ketika diadakan pula halaqoh (riungan santri). Dan entah bagaimana mulanya, ki Ahmad yang merupakan santri berambut jabrig nyeletuk ditengah halaqoh, "Peci hitam haarrrram menjadi imam shalat!" ujarnya berapi-api.
Sontak semua santri kaget, khususnya santri yang datang dengan peci hitam. Mereka melihat ki Ahmad dengan tatapan penuh racun.
"Peci hitam haarrrram menjadi imam shalat!", ujarnya lagi.
Akhirnya dor dar gelap argumen pun kukurumuyan muncul dari setiap kepala. Suasana memanas. Betapa tidak, ucapan ki Ahmad cukup kontroversial dan sangat tidak bisa diterima dalam kajian fiqih manapun.
Bahkan, beberapa santri sempat emosi. Mereka berusaha mendatangi ki Ahmad layaknya anggota DPR yang kalap karena tidak terima pada pimpinan. Untung saat itu ada pasukan Banser NU yang mengawal kegiatan. Sehingga aksi-aksi anarkis pun bisa dihindarkan.
Akhirnya, ki Ahmad pun diamankan. Namun kemudian ia dibawa ke podium untuk disidang di depan semua orang.
Seorang Ajengan bertanya padanya,
"Jang Ahmad, benarkah pernyataanmu tadi? Lantas apa dalil dan 'illatnya? Jangan menyesatkan umat dengan pernyataanmu!"
Ki Ahmad diam sejenak. Rambutnya yang jabrig tertiup angin sepoi-sepoi. Nampak berkibar meski agak sedikit tertahan oleh kopeah merah yang ia pakai.
Orang-orang yang hadir pun terlihat sangat penasaran menunggu jawaban ki Ahmad.
"Jawab!" bentak sang Ajengan.
Lantas, ki Ahmad pun menjawab,
"Nya heu'euh atuh. Maenya kopeah hideung dijadikan imam shalat? Teu sah atuh. Edek oge jalema hirup dijadikeun imam shalat mah. Ulah kopeah!"
Desiggggh! #Hadirin neleun peci #Jungkir balik ditempat #ki_ahmad_kopeah_bereum