Dari sekian rukun puasa, niat adalah salah satu rukun yang paling utama. Karena, sahnya suatu amal, menurut Syafi'iyyah, tergantung pada niatnya. Oleh karena itu, ketika kita berpuasa, niat mesti terus dilaksanakan pada setiap malam hari sebelum terbit fajar guna mendapatkan 'surat izin' melaksanakan puasa dibulan Ramadhan.
Lantas? Bagaimana jika kita lupa tidak melaksanakan niat pada malam harinya?
Nah! Mau apa lagi. Tidak niat berarti tidak puasa. Dalam arti, puasanya tidak sah karena tidak mendapatkan 'surat izin' berpuasa. Oleh karena itu, penting sekiranya bagi setiap kaum muslimin dan kaum muslimat untuk berhati-hati agar tidak lupa melaksanakan niat. Kalau bisa, sehabis shalat tarawih langsung diniatkan saja. Jangan menunggu melaksanakan niat diwaktu sahur. Takutnya, kita ketiduran dan tidak melaksanakan niat, bangun-bangun jam 6 pagi dan semuanya sudah terlambat, duh! Karena, bagaimana pun alasannya, baik karena lupa ataupun karena ketiduran, jika tidak niat maka tidak sah puasanya.
Dan niat itu tempatnya didalam hati. Artinya tidak diucapkan dengan kata-kata pun tidak jadi masalah, asalkan didalam hati terbersit untuk melaksanakan puasa karena Allah Ta'ala.
Dimadzhab lain (diluar Syafi'iyah), yakni madzhab Malikiyyah, terdapat kecukupan melaksanakan niat satu kali saja dimalam awal bulan ramadhan. Artinya di malam-malam selanjutnya, jika kita tidak berniat pun tidak menjadi masalah dan tetap bisa melaksanakan puasa.
Namun, menurut Madzhab Syafi'iyah, niat puasa satu bulan penuh diawal malam pertama ramadhan hanya cukup untuk satu hari saja, yakni hari pertama puasa. Dan dihari-hari selanjutnya tetap harus melaksanakan niat.
Jadi intinya, bagi penganut madzhab syafi'iyah jangan lupa melaksanakan niat. Adapun melaksanakan niat satu bulan penuh di malam pertama ramadhan tidak jadi masalah untuk dilakukan. Hal ini guna menjaga-jaga, jika kita lupa tidak melafalkan niat dihari-hari berikutnya pedahal dalam hai terbersit untuk melaksanakan puasa dimalam harinya. Tapi bukan berarti kita beritikad bahwa niat satu bulan full diawal sudah mencukupi. Cuma kita hanya menjaga dan tetap beritikad bahwa niat disetiap malam bulan ramadhan itu wajib.
Adapun contoh lafadz niatnya seperti ini:
UNTUK DIJADIKAN REFERENSI TENTANG HAL INI:
Referensi
فلو نوى ليلة اول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الاول ، لكن ينبغى له ذلك ليحصل له صوم اليوم الذى نسي النية فبه عند مالك كما يسن له ان ينوى اول اليوم الذى نسيها فيه ليحصل له صومه عند ابى حنيفة و واضح ان محله ان قلد و الا كان متلبسا بعبادة فاسدة فى اعتقاده و هو حرام
كاشفة السجا ١١٧
Referensi
Referensi
Referensi
Referensi
Referensi