Setiap lelaki yang beragama islam tentunya memiliki satu kewajiban khusus di hari jum’at, yaitu mengerjakan shalat jum’at sebagai pengganti shalat dzuhur di hari-hari biasa. Dimana shalat jum’at memiliki aturan serta tata cara tersendiri yang membuatnya sedikit berbeda dari shalat lima waktu lainnya. Tak terkecuali pada amaliyah-amaliyah yang mengiringinya. Terdapat beberapa amaliyah khusus yang mengiringi shalat jum’at, dimana hal ini mesti diketahui dan diamalkan agar mendapat pahala serta keutamaan yang lebih.
Gmb: http://sweetphotos.net |
- Setelah mengucap salam ketika beres shalat jum'at, diharapkan tidak berganti posisi terlebih dahulu. Melainkan tetap di posisi duduk sebagaimana saat tahiyyat.
- Kemudian membaca ayat suci Al-Qur'an yang diantaranya adalah surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Alaq, dan An-Nas. Masing-masingnya dibaca sebanyak tujuh kali. Sebagaimana dikutip dari kitab Al-Adzkar An-Nawawi,
وروينا في كتاب ابن السني عن عائشة رضي الله عنها ، قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " من قرأ بعد صلاة الجمعة : قل هو الله أحد ، وقل أعوذ برب الفلق ،وقل أعوذ برب الناس ، سبع مرات ، أعاذه الله عز وجل بها من السوء إلى الجمعة الأخرى
Artinya: Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang membaca (setelah shalat Jum’at) surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas sebanyak tujuh kali, Allah akan mengindarkannya dari keburukan (kejahatan) sampai Jum’at berikutnya.
- Disunnahkan memperbanyak dzikir setelah shalat jum'at. Mengingat Allah dan menyebut nama Allah.
فإذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فانْتَشِرُوا في الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّه كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. AL-Jumu'ah: 10)
- Dalam Bughiyah Al-Musytarsidin dianjurkan membaca nadzoman Abu Nawas, yang mana didalamnya berisikan doa sebagai bentuk dzikir kepada Allah.
إِلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ نَارِ الْجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
Tuhanku, diriku bukanlah seorang yang layak masuk surga firdaus-Mu
Namun untuk masuk neraka, aku pun tak mampu.
Terimalah taubatku, ampunilah dosaku
Karena sesungguhnya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
- Sealin itu, dianjurkan juga untuk memperbanyak shalawat. Karena shalawat pada dasarnya adalah sebuah kesunnahan. Sebagaimana termaktub dalam Al-Umm Imam Syafi'i
“Telah tiba padaku dari Abdullah bin Abdu Aufa, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Perbanyakalah kalian bershalawat kepadaku pada hari Jum’at, karena itu sampai kepadaku dan aku mendengar”, .. , telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang paling dekat denganku diantara kalian disurga adalah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku, makna perbanyaklah shalawat kepadaku dimalam al-Gharra’ dan yaumul Azhar”. Yakni hari Jum’at.
Telah mengkhabarkan kepada Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Shafwan bin Sulaim bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Apabila telah tiba hari Jum’at, dan malam Jum’at maka perbanyaklah kalian bershalawat kepadaku”.
Telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar, bahwa Nabi SAW pernah bersabda : “Perbanyaklah kalian shalawat kepadaku pada hari Jum’at”.
Telah sampai kepadaku bahwa barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi maka dijaga (diselamatkan) dari fitnah dajjal”. Imam asy-Syafi’i berkata : “Aku menyukai memperbanyak shalawat kepada Nabi SAW pada setiap hal, dan aku (memperbanyaknya) pada hari Jum’at, sedangkan malam Jum’at sangat lebih dianjurkan (digalakkan), dan aku menyukai membaca surah al-Kahfi pada malam Jum’at dan juga pada siangnya”.