TENTANG

Berita Terkini

Bola

ShowBiz

Bisnis



Topik Populer

Featured

Liputan9

Liputan9
Liputan9

KAJIAN ISLAMI

KATEGORI

Berita Terbaru

NAHDLATUL ULAMA

Follow Us

banner here

KONTEN TERBARU

TREN HARI INI

Sultan Muhammad Al-Fatih dan Kebenaran Ahlussunnah

Sultan Muhammad Al-Fatih, dan Kebenaran Ahlusunnah
Lukisan Sultan Muhammmad II
oleh gentile Bellini
Siapa yang tidak mengenal Sultan Muhammad Al-Fatih Al-Maturidi Al-Asy'ary (27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 – 3 Mei 1481). Dialah seorang raja kerajaan Utsmani yang sangat disegani. Ia merupakan Sultan ketujuh dari kerajaan turki Utsmani. Nama Al-Fatih yang tersemat dibelakang namanya merupakan julukan atas keberhasilannya menaklukan Romawi yang telah berkuasa selama 11 Abad. Kata Al-Fatih artinya sang pembuka. Yang maksudnya adalah pembuka peradaban islam di Eropa.

Ia menjabat sebagai sultan pada usia ke 19 menggantikan posisi Ayahnya (Sultan Murad II) yang turun tahta akibat meninggal dunia. Sejak kecil Sultan Muhammad Al-Fatih dititipkan oleh Ayahnya kepada Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani, seorang ulama Ahlusunnah yang menggemblengnya menjadi pribadi yang pintar dan taat beribadah. Tak heran jika Muhammad Al-Fatih sejak kecil telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadits-hadits, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak, serta ilmu strategi perang. Selain itu, Muhammad Al-Fatih juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab, Persia, Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.

Ia merupakan orang yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW:

لتفتحنَّ القسطنطينية فلنِعم الأميرُ أميرها ولنعم الجيشُ ذلكَ الجيش
"Konstantinopel akan ditaklukan oleh tentara Islam. Rajanya (yang menaklukan) adalah sebaik-baik raja dan tentaranya (yang menaklukan) adalah sebaik-baik tentara."

Sejarah membuktikan, konstantinopel yang sulit ditaklukan oleh tentara islam pada masa sebelumnya berhasil jatuh ditangan seorang yang shaleh Sultan Muhammad Al-Fatih Al-Maturidi. Ini membuktikan bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih adalah raja yang baik sebagaimana diisyaratkan oleh Baginda Nabi.

Salah satu rahasia dibalik keberhasilannya adalah ketekunan beliau dalam melaksanakan shalat malam, shalat dluha, dan shalat wajib yang tidak pernah ia tinggalkan. Ia merupakan seorang sufi yang taat beribadah meski kedudukannya sebagai seorang raja yang sibuk dengan urusan pemerintahan. Ia dikenal gagah dan bijaksana.

Berpegang pada akidah yang kuat membuatnya menjadi pribadi yang kuat. Ia memegang teguh manhaj Ahlusunnah Wal Jama'ah yang telah didisiplinkan oleh Imam Abu Mansyur Al-Maturidi dan Imam Abu Hasan Al-Asy'ari. Selain itu, guru-gurunya yang 'alim membuatnya menjadi pribadi yang tegar dalam sunnah. Semua itu adalah berkah dari kebenaran yang ia pegang. Sehingga wajar jika Rasulullah SAW menyebutnya sebagai sebaik-baiknya raja. Dan ini sekaligus membuktikan Ahlusunnah Wal Jama'ah sebagai Manhaj kebenaran. -Wallohu a'lam-

Bagikan: