Katakanlah namaku Zaedun, si anak malang yang selalu gagal dalam percintaan. Entah kenapa, entah bagaimana, yang jelas memang begitu adanya. Dan kegagalan itu bukanlah keinginanku. Tapi keinginan takdirku, mungkin. Semoga tidak berkelanjuan. Amin.
1. Pacar Pertama (YN)
Pacar pertamaku berinisial YN. Dia orang Gunung Halu. Orang pertama yang telah meluluhkan hatiku untuk berkecimpung didunia percintaan. Ya dia orangnya. Orang yang berinisial YN. Betapa tidak, dulu aku enggan berpacaran. Aku selalu beranggapan bahwa pacaran itu adalah hal yang tidak berguna. Apalagi jika dikaitkan dengan urusan agama. Jelas-jelas ini adalah perbuatan yang dilarang oleh syariat karena merupakan sebagian dari perbuatan yang menjurus terhadap perzinahan. "Dan janganlah kalian mendekati zina" (Q.S. Al-Isra: 32). Tapi, entah apa dan entah bagaimana. Yang jelas ketika aku mengenal YN, aku mulai membuka hati untuk lelap dalam buaian asmara.
Dulu, YN adalah teman sekelasku waktu masih duduk dibangku SMA kelas sepuluh. Dan pada masa itu pula, aku berpacaran dengannya. Dengan orang yang kupikir memiliki kepribadian baik dan lucu. Dia memang orang yang baik, karena itu sudah menjadi wataknya. Dia lucu, karena kalau sedang berbicara dia agak terdengar cadel. Benelan, cius.
Dulu, aku nembak dia via sms. Kala itu, mungkin sekitar tahun 2007. Dan hape yang aku gunakan saat nembak dia mereknya motorola yang layarnya masih hitam putih. Aku masih ingat. Degdegan rasanya nembak perempuan. Apalagi itu adalah kali pertama aku melakukannya. Meskipun nembaknya via hape tapi sensansinya via hati.
Dari pengakaman nembak ini, aku jadi mengerti betapa pentingnya menghargai orang yang mencintai kita. Apalagi, jika orang tersebut sampai berani mengungkapkan perasaannya sebagaimana yang aku lakukan. Karena ternyata melakukan hal tersebut tidaklah mudah. Perlu nyali dan keberanian tinggi untuk sekedar mengatakan "Aku cinta Kamu". Dan itu yang aku rasakan. Mentalku di uji saat nembak perempuan haha. Bahkan kupikir, jika aku ingin merasakan uji nyali, tak perlu repot-repot nyari hantu dan mengikuti program dunia lain. Cukup nembak perempuan saja, rasanya itupun sudah lebih dari cukup untuk sebuah sensasi "uji nyali".
Saat SMP dulu, aku pernah ditembak oleh perempuan. Dan itu bukan sekali dua kali, tapi tiga kali. Tentunya oleh tiga perempuan yang berbeda. Dan aku tolak semuanya. Maaf, ketiganya menangis saat aku tolak. Bahkan, ada yang sampai mengamuk didepan kelas karena cara menolakku yang salah. Dan pengalaman ini menjadi pelajaran, membuatku sadar bahwa mencintai itu tidaklah mudah. Apalagi jika sudah sampai berani mengutarakan. Semuanya mesti dihargai, apapun itu. Dan, kalaupun kita mesti menolak, tolaklah dengan cara yang baik agar tidak saling menyakiti perasaan.
Aku dan YN jadiannya tak lama. Pernah aku hitung mungkin sekitar 40 hari. Dan itu pun bukan aku yang memutuskan. Melainkan beilau. Tega! Tega! Tega ih! Hmmm, tapi tak apalah. Aku menghargai dia. Karena aku pun tidak ingin membebaninya untuk terus bersamaku, sedangkan ianya sudah tidak lagi mencintaiku. Dan setahuku, setelah kita putus, dia jadian lagi dengan mantannya. Aku masih ingat nama mantannya. Karena nama mantannya sama dengan nama presiden irak yang sudah meninggal. Presiden yang pernah berseteru dengan Josh Walker Bush di perang irak tahu 2003. Siapa ayo?
2. Akhirnya Kita Bertemu Dalam Cinta (FA)
Pacar kedua. Aku tak pernah menyangka akan bersatu dengannya. Dengan orang yang pernah membuat aku pusing dengan tingkahnya. Dia adalah FA, perempuan berdarah Maroko. Tapi sayangnya dia bukan berasal dari Maroko di timur tengah. Melainkan Maroko yang ada di wilayah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Tak apa. Sama-sama Maroko.
Aku bingung. Kenapa dulu kita bisa jadian? Sedangkan saat masih kelas sepuluh SMA dulu, dia sering menjailiku. Sering membuatku membuatku merasa ilpil. Tapi kenapa kita bisa jadian?
Katanya, awalnya dulu dia (FA) tidak mencintaiku. Dia cuma suka menjailiku saja. Soalnya, katanya, aku itu orangnya lucu dan unik. Dalam pandangannya, aku orangnya pemalu berat. Suka gerogian dan suka nerpes kalau didekati perempuan. Suka ngageter teu pararuguh. Makanya dia suka ngejailin aku dengan cara menatapku berlama-lama biar aku salah tingkah. Atau sekedar mendekatiku dan duduk-duduk disebelahku biar aku mati kutu dan lumpuh terkapar dengan rasa canggungku dan lain sebagainya.
Katanya, awalnya dulu dia (FA) tidak mencintaiku. Dia cuma suka menjailiku saja. Soalnya, katanya, aku itu orangnya lucu dan unik. Dalam pandangannya, aku orangnya pemalu berat. Suka gerogian dan suka nerpes kalau didekati perempuan. Suka ngageter teu pararuguh. Makanya dia suka ngejailin aku dengan cara menatapku berlama-lama biar aku salah tingkah. Atau sekedar mendekatiku dan duduk-duduk disebelahku biar aku mati kutu dan lumpuh terkapar dengan rasa canggungku dan lain sebagainya.
Tapi lama-kelamaan, katanya, kok ia jadi suka padaku. Rasa cintanya tumbuh menggebu dan menguasai hasrat asmara yang ada dijiwanya. Ia mulai mencintaiku dan sangat mencintaiku, Sungguh! katanya. Bahkan, dalam pandangannya, hanya ada satu lelaki yang ia inginkan. Hanya aku, katanya lagi.
Ah! Saat itu aku menganggapnya hanya candaan belaka. Toh, teman-teman cowok sekelasku saat itu, banyak sekali yang menyukainya. Mereka semua keren-keren. Mana mungkin dia beneran mencintaiku sedangkan aku tidak sekeren teman-teman cowok yang lain. Akhirnya, aku abaikan saja dia. Karena kupikir dia masih saja bercanda. Mempermainkan. Maka, aku lebih memilih melirik perempuan lain yang tidak neko-neko. Ya, akhirnya aku memilih pacar pertamaku yang telah aku bahas diatas.
Namun setahun berselang saat kita sudah menginjak kelas sebelas, ceritanya jadi lain. Pedahal kita sudah tidak sekelas. Dia berada dikelas IPS sedangkan aku berada dikelas IPA. Saat itu aku sudah agak dewasa dan mulai ngertin arti rasa suka terhadap perempuan. Dan aku tahu bahwa FA benar-benar suka padaku. Karena perjuangannya dari kelas sepuluh sampai kelas sebelas tak pernah padam mengejarku.
Akhirnya, pada hari minggu (aku masih ingat harinya, namun tanggalnya tidak) aku janjian dengannya di perempatan Cihampelas. Dia datang naik delman, menemuiku yang sudah agak lama menunngu di perempatan cihampelas. Dia nampak cantik saat itu. Matanya berbinar dan senyumnya lebar bagaikan bidadari yang menyambut seorang syuhada. Eh!
"Kumaha? Damang?" tanyaku agak malu.
"Alhamdulillah sae," katanya.
Lantas aku terdiam setelah menanyakan kabarnya. Aku bingung, kata apalagi yang harus aku lontarkan. Aku grogi. Beneran.
"A, Jangan disini ngobrolnya! malu banyak orang!" Kata FA.
"Dimana atuh?" tanyaku.
"Kemana aja, aku pasti ikut, tapi jangan disisni" katanya.
Singkat cerita, aku bawa dia kedaerah sindangkerta. Aku bonceng dia dengan motor bebekku, motor Vega R yang berwarna merah.
Sesampainya di Sindangkerta, aku nembak dia. Dia nerima. Dan kita jadian. Tapi anehnya saat kita menyatakan jadian, dia malah menagis. Aku melihat air matanya yang bening. Sedu sedan nafasnya terlihat jelas. Ia memang benar-benar menangis. Tapi, senyumnya lebar berseri. Tatapnya seolah menunjukan rasa haru. Dan aku tahu, itu bukanlah tangisan kesakitan. Tapi itu adalah tangisan tulus seorang perempuan ketika pengabdian cintanya tercurahkan. Hehe. Love U FA, terimakasih. Aku sangat menghargai kamu. Aku sayang padamu. Aku mencintaimu.
Walaupun, pada akhirnya, tetap saja kita tidak lama berpacaran. Aku hitung-hitung, 43 hari kita jadian. Dia mutusin aku. Aku sedih. Kok gini ya? Huh!
Sesampainya di Sindangkerta, aku nembak dia. Dia nerima. Dan kita jadian. Tapi anehnya saat kita menyatakan jadian, dia malah menagis. Aku melihat air matanya yang bening. Sedu sedan nafasnya terlihat jelas. Ia memang benar-benar menangis. Tapi, senyumnya lebar berseri. Tatapnya seolah menunjukan rasa haru. Dan aku tahu, itu bukanlah tangisan kesakitan. Tapi itu adalah tangisan tulus seorang perempuan ketika pengabdian cintanya tercurahkan. Hehe. Love U FA, terimakasih. Aku sangat menghargai kamu. Aku sayang padamu. Aku mencintaimu.
Walaupun, pada akhirnya, tetap saja kita tidak lama berpacaran. Aku hitung-hitung, 43 hari kita jadian. Dia mutusin aku. Aku sedih. Kok gini ya? Huh!
3. Cantiknya Orang Ini, Manja Pula (IL)
Pacar ketiga, inisialnya adalah IL. Mojang asli sindangkerta. Dan lima kata akan kuberikan buatnya. Cantik, Baik, Manis, Manja, dan Lucu.
Cantik? Beneran boss! Urang teu ngabohong, aslina si eta mah geulis. Bahkan, bila kugambarkan dalam bentuk rupa, mungkin semua rupa tak akan mampu berhasil menggambarkan kecantikannya. Wajahnya yang khas membuat indera-indera yang ada dikepalanya terasa pas diposisinya. Kulitnya putih. Matanya yang selalu berbinar. Lesung pipinya yang menggoda. Hidungnya yang mancrit meruncing. Dan bibirnya yang tipis merona, yang apabila dia tersenyum, membuat membuat mentari menjadi kalah cahayanya.
Baik? So pasti boss! Dia itu baik kelihatannya. Aslinya kagak tau juga sih. Haha Tapi pokoknya baiklah. Rajin menabung.
Manis? Iya. Dia memang manis. Dan hal termanis yang selalu membuatku mengawang-awang adalah saat dia manyun. Terus tertawa. Suaranya kecil dan lembut. Terkesan khas.
Manja? Hemmmm. Aku paling suka kalau dia sudah manja. Karena pada saat itulah aku merasa menjadi seorang lelaki yang memiliki hati yang mesti dijaga. Dan yang paling sering kuingat dari kemanjaanya adalah ketika kita lagi boncengan. Kalau aku goda dan aku cuekin, dia sering narik-narik baju dan nyubit pingganku. Bahkan kalau aku lagi pakai tas soren, dia sering narik-narik tasku juga. Haduh! Tapi aku suka kalau dia lagi manja.
Lucu? Enggak sih. Tidak terlalu lucu sebenarnya. Dia bukan pelawak yang sering membuatku tertawa. Tapi lucu we.
Dulu, pertama kali aku melirik IL adalah ketika menginjak kelas dua belas SMA. Saat itu, kalau tidak salah sedang diadakan kegiatan LDKS lapangan yang diadakan di Rancaupas Ciwidey. Dan saat itu pula, aku mulai menaruh hati padanya. Pada orang yang kupikir terlalu cantik untuk menjadi pacarku. Hingga sebenarnya aku tak pernah berpikir untuk menjadi pacarnya. Karena aku merasa tidak seimbang untuk bersanding dengan orang baik dan cantik seperti dia.
Oh! Iya! Dulu aku pernah membuat tulisan ketika pertama kali aku mulai menaruh hati padanya. Mungkin bisa dilihat disini: http://chiyallmarzooqie.blogspot.com/2014/04/gadis-yang-murung-di-rancaupas.html
Berapa lama kita jadian? Dua bulan. Dia yang mutusin. Tega kan? Mungkin sudah takdirku. Dan cara dia mutusin memiliki kesan tersendiri yang tidak bisa aku lupakan sampai sat ini. Dia mutusin lewat sms menggunakan lirik lagunya D'Masive
Mencoba tuk pahami
Mencari celah hatimu
Bila harus menangis aku kan menangis
Namun air mata ini telah habis
Segalanya telah kuberikan
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Mungkin kita harus jalani
Cinta memang cukup sampai di sini
Mencoba tuk rasuki
Menyentuh palung jiwamu
Bila harus mengiba, aku kan mengiba
Namun rasa ini telah sampai di ujung lelahku
Segalanya telah kuberikan
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Mungkin kita harus jalani
Cinta memang cukup sampai di sini
4. Dia Baik, Suka, Agak Bawel, Tak Masalah (WWF)
5. Ibu Guru Yang Baik (SM)
6. Apa Ya? (SM)
7. Sempurna! Banyak Mengajarkan (NAS)
8. Kamu Bilang Aku Mr. Jutek (SO)
9. Aku Sedang Berusaha Menjadi Orang Baik, Tak Apa, Aku Gagal Move On! (HS)
10. Kita Selalu Bertemu di Tanggal 11 (SRN)
11. DLL.